What's Wrong With Me?!

31 Desember 2014
-21.58-

Suara rintikan air dari balik jendela mengingatkanku. Ya, kembali ‘menjelajahi’ waktu. Bukan arti menjelajahi pada umumnya, hanya saja sekedar berputar-putar di kepala. Diingatan. Memang benar, ya, apa kata psikolog di media sosial itu(entah sungguhan atau hanya orang yang mengaku), hujan mempunyai dampak besar untuk mengingat sebuah masa lalu. Kurang lebih seperti itulah katanya. Yaa, walaupun suara rintikan air dari balik jendela itu bukanlah hujan sungguhan(entahlah, aku juga tidak mengeceknya, apakah itu hujan sungguhan atau hanya bunyi air yang jatuh dari penampungan air.), tetapi tetap saja, otak kananku lebih mendominasi daripada otak kiriku. Ya seperti yang kalian tahu, ‘long term memory’, jadi dengan mudah aku bisa saja ‘menjelajahi’ waktu lalu jika aku mau. Atau malah bayang-bayang yang telah lalu seperti mengajakku bermain ‘kejar-kejaran’. Aneh gak sih? Hahaha
Menulis di malam hari memang bukan pilihan yang mudah. Bisa saja apa yang ingin kutulis jadi buyar lari semua karena mengantuk. Tapi aku suka malam hari. Suasanya tenang. Apalagi kalau tiba waktu aku telah memasuki kamar. Haah, serasa punya dunia sendiri. Yah, kamarku bisa dibilang tidak rapi. Novel yang belum habis kubaca berceceran, boneka disana-sini, ada kabel cash ponsel dan laptop, baju yang tergantung, belum lagi dengan kertas dan alat tulis yang menjadi bahan pelampiasan emosiku. Aku bisa saja mencorat-coret sesukaku jika mau.
Sekali lagi aku suka malam hari. Tetapi tidak untuk malam ini. Aku sejujurnya ‘sedikit’ membencinya. Aku benci keributan. Aku tidak nyaman jika ada banyak orang disekelilingku yang  sedang asyik bercengkrama apalagi dengan bunyi terompet dan petasan itu. Boleh saja kalian menyebutku egois, tak berperasaan, gak gaul, sok sibuk, dan sebagainya yang sejenis. Tapi apa kalian tahu bahwa manusia ada 2 sikap? Ekstrovert dan introvert, (mungkin begitu tulisannya). Ada yang terbuka dengan dunia luar, ada yang tertutup. Aku juga tidak tahu penjelasan pasti keduanya. Sangat susah mengingat-ingat istilah psikologi seperti itu.
Jadi ini semua tentang apa? Ketika aku memulai menulis tulisan ini, aku ingin menceritakan tentang seseorang. Tapi ketika sampai di pertengahan, aku berpikir untuk tidak melakukannya. Ya sudahlah, biarkan saja. Lebih baik aku memendamnya daripada mengumbarnya. Bukankah diam adalah cara terbaik jika kau mengungkapkan tapi tak ada yang mengerti?

Jika saja seseorang itu membaca tulisanku. Aku akan sangat bersyukur J

0 komentar:

Posting Komentar