Jauh Terasa Dekat, Dekat Terasa Jauh, It's Our

(28-9-2013, 10:30pm)
Kita itu aneh. Ketika jauh kita terasa dekat. Tetapi ketika dekat kita terasa jauh. Apa aslinya yang terjadi diantara aku dan kamu? Kenapa kamu begitu acuh tapi sebenarnya kau juga ramah?
"Dia", adalah sebutan untuk sesorang yang sedang (hampir) tertidur pulas 'disana'. Selamat malam dan selamat beristirahat ya :)

Hari ini, aku bahagia. Rasa lelah itu hilang seketika. Rasa jenuh itu terbuang sia-sia. Yang aku rasakan hanya bahagia karena berada di dekatnya terus dan terus. Entah apa jalan yang Tuhan berikan untukku. Yang jelas, hari ini, dari siang sampai malam, aku bisa dekat terus dengannya. Misalpun tidak secara langsung. Tapi kurasa, itu sudah lebih dari cukup. Mengingat dirinya yang tidak begitu peduli dengan orang-orang disekitarnya. Terimakasih, Tuhan.
Memang tempat itu ramai. Tetapi, aku rasa selalu ada dia disekitarku dan tidak terlalu jauh. Jujur saja, aku nyaman dengan saat-saat seperti itu. Hitung-hitung ada penyemangatku untuk melakukan segala aktivitas yang ada. Menjadi penyemangat dalam diri yang sudah terlalu capek untuk bertahan secara maksimal. Akhir-akhir ini, aku memang banyak melakukan aktivitas.
Mungkin dia orangnya cuek. Tapi ketika aku berbicara dengannya, secara tidak langsung, ia merespon secara lembut kata-kata yang aku ucapkan. Tapi tetap saja, aku tidak ingin jatuh cinta kepadanya. Aku ingin seperti ini terus. Bisa dekat terus, berbicara layaknya teman biasa, dan aku bisa bercanda bersamanya.
Hahaha, aku misterius ya? Siapa sih dia yang sebenarnya itu? Ada 3 maksud "dia" dalam setiap babak entri-ku. Jadi, bagi pembaca entri-entriku yang sudah mengetahui, sshhtt.. Harap tenang :-p
Seandainya saja perasaan cinta itu tak serumit ini, mungkin aku akan mudah jatuh cinta kepada seseorang. Tapi ini rumit, sangat rumit. Aku ingin merasakan bahagia karena cinta(lagi), hanya saja aku tak siap jika hati ini akan tersakiti(lagi).

0 komentar:

Posting Komentar