Dear Someone...

Dear someone..
Aku tahu, saat aku terpuruk dikala itu, kau datang membawa cerita baru dalam hidupku.. Kini aku bahagia lagi.. Maka daripada itu :
Terimakasih sudah menjadi temanku..
Terimakasih sudah membuatku tersenyum..
Terimakasih sudah banyak mengajariku..
Terimakasih sudah berbaik hati padaku..
Terimakasih sudah membuatku bahagia
Terimakasih atas leluconnya sehingga aku tertawa lagi..
Terimakasih atas senyuman yang kau berikan..
Terimakasih atas semua bantuan yang kau beri..
Terimakasih atas pengalaman kehidupan yang telah kau ajari..
Terimakasih atas kesedihan yang kau hadiahi..
Terimakasih untuk Tuhan yang menakdirkan kita bertemu walau sekejap dalam hidup..
Terimakasih untuk orang tuamu yang melahirkanmu ke dunia..
Terimakasih untuk orang yang telah merawatmu dan menjagamu..
Terimakasih untuk orang yang telah membuatmu bahagia, sehingga aku dapat melihatmu terus bahagia.. :)

Dan aku tahu, saat kau hadir, menurutku kau orang yang sempurna yang berada didekatku walau tak selalu disampingku. Tetapi aku hanyalah orang asing yang tiba-tiba merasuk kedalam hari-harimu tanpa kau minta sekalipun dan tanpa kau sadari kapanpun. Oleh karena itu :
Maaf atas kesalahanku..
Maaf atas keegoisanku selama ini..
Maaf atas perkataanku yang membuatmu tersinggung..
Maaf telah membuatmu sebal bahkan marah..
Maaf telah membuatmu sendiri dalam diam..
Maaf telah membuatmu kecewa dengan sikapku..
Maaf karena aku tak sempurna..
Maaf karena aku tak seperti yang kau inginkan..
Maaf karena aku selalu mengganggumu..
Maaf karena aku tak bisa membuat senyum diwajahmu..
Maaf karena aku tak bisa menjadi teman yang baik..
Maaf untuk keputusanku yang memilih kau menjadi orang yang kucinta..
Maaf untuk segala perbuatanku yang selalu salah dimatamu..
Maaf untuk rasaku padamu..
Maaf untuk tak bisa membahagiakanmu..
Karena aku hanyalah sosok yang mencintai dalam diam..

Did I Forgot Something?

(1-2-2014)
Apasih special-nya tanggal ini? Rasanya aku pernah menandai tanggal ini dengan tanggal special, tapi aku tak ingat itu apa. Lantas, setelah aku ingat begini, mungkin saja aku menjadi orang yang paling 'pabo' -_-"
Ya, aku melupakan 'his bornday'. Padahal disekolah tadi, aku melihatnya tetapi tidak mengingat apa-apa. Benar-benar paboya yeoja! Sebenarnya, aku tak ingin mengucapkan apa-apa langsung kepadanya. Entah gengsi, atau takut, atau khawatir dengan responnya. Aku ingin menutupi rasa ini dari dia. Seolah-olah aku tak suka lagi dengannya, padahal aku selalu rindu. Seolah-olah aku tak memperhatikannya, tapi mata ini selalu saja mencarinya. Cinta itu membingungkan. Ia bisa membuat diri kita lupa akan segala, sampai melupakannya akan segala yang kita lakukan(?)
Tapi, misalpun aku tak mengatakannya secara langsung, aku masih bisa mendo'akan dia dalam diam.
"Ya Allah, hari ini, tepat dimana usianya bertambah. Semoga ia selalu ingat kepada-Mu Ya Allah. Semoga ia menjadi anak yang bisa membanggakan orang tuanya. Buatlah ia semakin dewasa. Buatlah ia semakin memahami hal-hal yang ada disekitarnya. Berikan selalu ia kesehatan yang tiada henti. Berikan ia suatu alasan untuk tetap tersenyum. Jika ia terluka, hentikanlah itu segera. Aku disini hanya bisa mendo'akannya. Tapi bukan kah do'a itu yang terbaik? Ku mohon kepadaMu Ya Allah, berikan yang terbaik untuknya. Engkaulah maha pengasih dan penyayang. Aamiin."

One Week

Entah apa yang merasuki relung fikiranku. Terbayang disaat itu. Mungkin terakhir kalinya. Rasa ini. Rasa yang bisa dibilang aneh(?) Jujur saja aku tak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Aku benar-benar merindukan mata itu. Orang yang memiliki mata sendu itu.

-Sabtu11Januari2014-
Melihat ia berada dibawah langit cerah. Sedari tadi berkumpul bersama teman-teman satu eskul-nya. Aku melihat dari balik jendela. Jendela yang sudah sedikit usang. Melihatnya dengan terbatas. Jendela lantai 2 dan ia yg ada di bawah sana. Aku mengira ia bahagia. Ternyata aku salah. Raut mukanya yang perlahan-lahan dapat kutangkap dengan jelas. Seperti terbersit suatu fikiran buruk di otakku. Matanya lebih sendu daripada biasanya. Aku terus memerhatikannya dari kejauhan. Sampai aku yakin ia tak dapat melihatku dari sisi itu.
Hingga seorang temanku datang. Dan tiba-tiba ia memberi tahu bahwa 'dia' benar-benar sedang sakit. Tapi aku tahu, ia orang yang kuat. Ia masih bertahan beberapa jam lamanya untuk menahan sakitnya. Sebersit do'a langsung menyelimuti hatiku. Kali ini untuknya. Untuknya yang semoga lekas sembuh. Batinku.
--------*****--------

Hari demi hari kujalani dengan berbeda. Tak ada dia di satu sisipun. Setiap hariku seperti mononton. Hanya itu-itu saja yang bisa kulakukan. Melihat ruang kelasnya dari kejauhan, mencuri-curi pandang ke tempat biasanya ia menunggu jemputan, hingga menunggu di depan ruang kelasku dan menatap tangga dan koridor diseberang sana. Berharap ia menaiki tangga itu atau melewati koridor itu. Di kantin, koridor depan kelasnya, lobi sekolah, halaman, tak ada satupun tempat yang menandakan keberadaannya.
Hari demi hari selalu seperti itu. Mononton. Tetap. Diam. Membisu. Bertanya-tanya tanpa berani bertanya. Bodoh memang. Membiarkan hati tersiksa dengan pertanyaan yang semakin hari semakin bertambah dan bertambah. Kemana dia? Mata sendu itu kemana?
Semua pertanyaan itu semakin menjadi-jadi. Ketika tepat satu minggu ia tak masuk sekolah. Mungkin teman-teman sekelasnya telah mengetahui apa yang terjadi padanya. Tapi aku tidak. Aku terlalu takut untuk bertanya kepada mereka.
Apa ia sakit? Atau sedang pergi keluar daerah? Kalau sakit, apa selama itu? Terburu aku menggelengkan kepala untuk mengusir fikiran bodoh itu. Rindu yang tak terungkap itu memang menyakitkan. Lebih menyakitkan daripada rindu yang tak terbalas(maybe). Kau tau, jika merasakan apa yang kurasa? Khawatir, kecewa, takut, was-was, bingung, dan..... diam-diam berbicara kepada diri sendiri. Menanyakan kabarnya tetapi pada diri sendiri. Love is crazy. Satu minggu ini, adalah minggu yang berat. Begitu banyak jalan fikiran yang tak dapat kutebak. Setiap hari aku selalu menunggumu. Hanya bisa menunggu dan menunggu. Aku tak tahu apa yang terjadi. Tapi kau tenang saja, do'a yang tak pernah kau minta, selalu menyertaimu. "Tuhan, tolong jaga dia. Baik dalam keadaan sakit atau sehat. Baik dalam perasaan sedih atau bahagia. Jika ia sakit, berikan kekuatan untuknya dan sehatkanlah dia. Jika ia sehat, berikan dia kekuatan untuk menjalankan hari-harinya. Jika ia dalam kesedihan, tabahkanlah hatinya dan buatlah ia mensyukuri hidup. Jika ia dalam kebahagiaan, bukalah hatinya agar ia tak melupakan kebahagiaan orang-orang yang berada di sekitarnya. Aamiin."